KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia–Nya
lah sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
sejarah ini
dengan tepat waktu.
Kami mencoba berusaha menyusun makalah ini
sedemikian rupa dengan harapan dapat
membantu pembaca dalam memahami pelajaran sejarah yang merupakan
judul dari Makalah kami, yaitu “ASEAN
(Association of South East Asian Nation)”. Disamping
itu, kami berharap bahwa Makalah
sejarah ini dapat dijadikan bekal
pengetahuan untuk melangkah ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi lagi.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan Makalah
sejarah ini
masih ada kekurangan sehingga kami berharap
saran dan kritik dari pembaca sekalian
khususnya dari guru mata pelajaran sejarah
agar dapat meningkatkan mutu dalam
penyajian berikutnya.
Akhir kata kami
ucapkan terima kasih.
Bogor,
17 Februari 2015
Penyusun Taufiq Maulana Ihsan
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang Masalah................................................................................ 1
1.2.
Rumusan
Masalah.......................................................................................... 1
1.3.
Tujuan
Makalah............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Arti Lambang ASEAN.................................................................................. 2
2.2. Latar Belakang Berdirinya
ASEAN.............................................................. 2
2.2. Tujuan Berdirinya ASEAN............................................................................ 3
2.4. Tokoh-Tokoh Pendiri ASEAN....................................................................... 4
2.5. Konferensi yang Menghasilkan
Deklarasi Berdirinya ASEAN...................... 6
2.6. Struktur Organisasi ASEAN.......................................................................... 10
2.7. Peran Indonesia di Organisasi
ASEAN.......................................................... 11
BAB III PENUTUP
3.1.
Kesimpulan.................................................................................................... 11
3.2.
Saran.............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Adakalanya tingkah
laku binatang menjadi
inspirasi bagi manusia. Bahkan, binatang yang
kecil sekalipun, seperti semut. Suatu
waktu kamu pasti
pernah melihat sekelompok
semut mampu mengangkut
benda yang besar. Jika hanya seekor
semut yang mengangkut
benda itu, pasti tidak
kuat. Kejadian itu menjadi
contoh bagi orang, masyarakat, bahkan negara. Inti
kejadian tersebut adalah
kegotongroyongan, kebersamaan, atau
menjalin kerja sama. Sebuah
negara kecil dapat
menjadi kuat bila
saling bekerja sama
dengan negara-negara kecil
lainnya. Contoh yang lebih
nyata adalah negara-negara
Asia Tenggara.
Karena adanya
masalah yang terjadi
di Asia Tenggara, sehingga negara-negara
yang merupakan anggota
Asia Tenggara bersatu
dan membentuk organisasi
yang dinamakan ASEAN
(Association of South East Asian
nation). ASEAN merupakan perhimpunan
bangsa-bangsa di Asia
Tenggara yang didirikan
pada tanggal 8
Agustus 1967 di
Bangkok, Thailand, melalui
penandatanganan Deklarasi Bangkok
oleh Menteri Luar
Negeri Filipina, Indonesia,
Thailand, Malaysia, dan Singapura.
1.2.
Rumusan Masalah
a. Bagaimana Latar belakang terbentuknya
ASEAN?
b. Apa tujuan berdirinya ASEAN?
c. Siapa saja tokoh-tokoh pendiri ASEAN?
d. Konferensi yang menghasilkan deklarasi
berdirinya ASEAN?
e. Bagaimana stuktur organisasi ASEAN?
f. Apa peran Indonesia di ASEAN?
1.3.
Tujuan Makalah
a. Menjelaskan Latar belakang terbentuknya
ASEAN?
b. Menyebutkan tujuan berdirinya ASEAN?
c. Menjelaskan tokoh-tokoh pendiri ASEAN?
d. Menyebutkan Konferensi deklarasi
berdirinya ASEAN?
e. Menyebutkan stuktur organisasi ASEAN?
f. Menjelaskan peran Indonesia di ASEAN?
BAB II
PEMBAHASAN
2.
2.1.
ARTI LAMBANG ASEAN
Lambang
ASEAN memiliki makna sebagai berikut :
A. Warna biru melambangkan keamanan dan
kestabilan.
B. Warna merah bermaksud semangat dan
dinamisme.
C.
Warna putih menunjukkan ketulenan.
D.
Warna kuning melambangkan kemakmuran.
E.
Sepuluh tangkai padi melambangkan impian bapak penemu
ASEAN yang ke sepuluh Negara Asia Tenggara bersatu dan bersahabat.
2.2.
LATAR BELAKANG BERDIRINYA ASEAN
ASEAN itu (singkatan dari Association of Southeast Asian Nations atau
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) adalah organisasi kawasan yang
mewadahi kerjasama antarnegara di Asia Tenggara sejak tahun 1967.
ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok (Ibu Kota Thailand)
oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Pendirian itu di
tandai dengan penandatanganan Deklarasi Bangkok dan di peringati setiap tahun
sebagai hari ASEAN.
Pada tanggal
5-8 Agustus 1967
kelima negara tersebut
mengadakan pertemuan di
tepi Pantai Bangsaem, bangkok, Thailand. Pertemuan
tersebut dihadiri oleh
lima orang yang
merupakan wakil dari
lima negara. Kelima orang
tersebut sebagai berikut.
1.
Adam Malik; Menteri Presidium
Urusan Politik/Menteri Luar Negeri indonesia.
2. Tun Abdul Razak; Wakil
Perdana Menteri Pembangunan Malaysia.
3. Thanat khoman; Menteri
Luar Negeri Thailand.
4.
S. Rajaratnam; Menteri Luar Negeri
Singapura.
5. Narciso Ramos, Menteri
Luar Negeri Filipina.
Pada
tanggal 8 Agustus
1967 di Bangkok, Thailand dan
melalui penandatanganan Deklarasi
Bangkok oleh Menteri Luar
Negeri Filiphina,
Indonesia,Thailand, Malaysia, dan
Singapura, maka dibentuklah sebuah
organisasi, yaitu ASEAN (Association
of South East
Asian Nation).
Berdirinya ASEAN dilatarbelakangi adanya persamaan diantara negara-negara
Asia Tenggara. Berikut ini persamaan-persamaan berikut :
1.
Persamaan letak Geografis di kawasan Asia Tenggara.
2.
Persamaan budaya yakni budaya Melayu Austronesia
3.
Persamaan nasib dalam sejarah yaitu sama-sama sebagai
negara bekas dijajah oleh bangsa asing.
4. Persamaan kepentingan untuk menjalin
hubungan dan kerja sama di bidang ekonomi,sosial dan budaya.
Berdirinya ASEAN juga dilatarbelakangi oleh
kesamaan sikap yang nonkomunis,mengingat komunis telah menimbulkan
ketidakstabilan dalam negeri masing-masing negara.
2.3.
TUJUAN BERDIRINYA ASEAN
Tujuan terbentuknya ASEAN tercantum dalam naskah Deklarasi Bangkok, antara
lain sebagai berikut.
1.
Mempercepat
pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan kebudayaan melalui usah-usah bersama
berdasarkan semangat kebersamaan, perekutuan, dan hidup damaidi kalangan bangsa
di Asia Tenggara.
2.
Memajukan
perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan saling menghormati keadilan
tata tertib hukum dalam hubungan antar negaradi Asia Tenggara.
3.
Meningkatkan
kerjasama secara aktif dan saling membantu dalam hal-hal yang menjadi
kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, ilmu
pengetahuan, dan administrasi.
4.
Memberikian
bantuan satu sama lain dalam fasilitas-fasilitas latihan dan penelitian di
sektor-sektor pendidikan, profesi, teknik, dan administrasi.
5.
Bekerja
sama secara efektif dalam memanfaatkan potensi pertanian dan industri,
perluasan perdagangan, perbaikan fasilitas-fasilitas komunikasi.
2.4.
TOKOH-TOKOH PENDIRI ASEAN
1. Adam Malik;
Menteri Presidium Urusan Politik/Menteri Luar
Negeri indonesia.

2. Tun Abdul Razak; Wakil Perdana Menteri Malaysia.

Selain dikenal sebagai salah seorang tokoh
pendiri Malaysia, ia juga penggagas Dasar Ekonomi Baru, suatu program
controversial dan juga pendiri Barisan Nasional pada tahun 1973. Ia memiliki darah bangsawan Bugis yang
datang ke Malaya pada abad ke-19. Salah seorang putranya, Najib Tun Razak,
adalah Perdana Menteri Malaysia sejak 3 April 2009. Tun Abdul Razak wafat saat
masih menjabat sebagai Perdana Menteri pada tanggal 14 Januari 1976 karena
menderita leukemia.
3. Thanat Khoman;
Menteri Luar Negeri Thailand.

4. S. Rajaratnam; Menteri Luar Negeri Singapura.

Ia bekerja sebagai jurnalis The Straits Times
pada era 1950-an. Ia menikah dengan Piroska Feher, guru asal Hongaria, yang
dijumpainya di London.
Pada 1959,
Rajaratnam beralih karier menjadi seorang politikus dan bergabung dengan Partai
Aksi Rakyat. Posisi-posisi yang dijabatnya ialah Menteri Kebudayaan
(1959–1965), Menteri Luar Negeri (1965–1980), Menteri Perindustrian
(1968–1971), Wakil Perdana Menteri (1980–1985), dan Menteri Senior hingga masa
pensiunnya pada 1988. Ia lalu bekerja di Institut Studi Asia Tenggara hingga
1996. Saat bertugas sebagai menteri luar negeri, ia merupakan salah satu dari
lima "bapak pendiri" ASEAN pada 8 Agustus 1967.
Pada 1966,
setahun setelah kemerdekaan Singapura, Rajaratnam menulis Ikrar Kebangsaan
(National Pledge).
5.
Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri
Filipina.

Narciso Rueca Ramos (11 November 1900 - 3
Februari 1986) adalah seorang diplomat, mantan politisi Filipina (pernah
menjadi anggota legislatif selama 5 periode), mantan pengacara dan wartawan.
Dari 1965 ke 1968, Narciso Ramos menjadi menteri luar negeri dalam pemerintahan
Ferdinand Marcos.
Dalam kapasitas sebagai menteri luar negeri, beliau pada 8 Agustus 1967 menghadiri pertemuan di Bangkok. Pada hari itu pulalah Narciso Ramos dan keempat menlu lainnya menandatangani deklarasi pembentukan ASEAN. Narciso Ramos menjadi orang pertama yang memberikan sambutan dalam acara deklarasi tersebut. Ia mengatakan bahwa negosiasi yang telah dilakukan benar-benar menuntut niat baik, imajinasi, kesabaran dan saling memahami diantara kelima menteri luar negeri yang hadir.
Dalam kapasitas sebagai menteri luar negeri, beliau pada 8 Agustus 1967 menghadiri pertemuan di Bangkok. Pada hari itu pulalah Narciso Ramos dan keempat menlu lainnya menandatangani deklarasi pembentukan ASEAN. Narciso Ramos menjadi orang pertama yang memberikan sambutan dalam acara deklarasi tersebut. Ia mengatakan bahwa negosiasi yang telah dilakukan benar-benar menuntut niat baik, imajinasi, kesabaran dan saling memahami diantara kelima menteri luar negeri yang hadir.
2.5.
KONFERENSI YANG MENGHASILKAN DEKLARASI
BERDIRINYA ASEAN
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah pertemuan puncak antara
pemimpin-pemimpin negara anggota ASEAN yang diselenggarakan setiap tahunnya
sejak KTT ke-7 tahun 2001.
Sejak dibentuknya ASEAN telah berlangsung 14 kali KTT resmi, 4 KTT tidak
resmi, dan 1 KTT Luar Biasa.Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN
Konferensi Tingkat Tinggi
ASEAN
|
|||
|
Tanggal
|
Negara
|
Tuan rumah
|
1
|
23-24 Februari 1976
|
||
2
|
4-5 Agustus 1977
|
||
3
|
14-15 Desember 1987
|
||
4
|
27-29 Januari 1992
|
||
5
|
14-15 Desember 1995
|
||
6
|
15-16 Desember 1998
|
||
7
|
5-6 November 2001
|
||
8
|
4-5 November 2002
|
||
9
|
7-8 Oktober 2003
|
||
10
|
29-30 November 2004
|
||
11
|
12-14 Desember 2005
|
||
12
|
11-14 Januari 20071,2
|
||
13
|
18-22 November 2007
|
||
14
|
27 Februari-1 Maret 2009[1]3
|
||
15
|
23 Oktober 2009
|
||
16
|
8-9 April 2010
|
||
17
|
28-30 Oktober 2010
|
||
18
|
2011
|
||
1 Ditunda dari tanggal sebelumnya
10-14 Desember 2006 akibat Badai Seniang
|
|||
2 Menjadi tuan rumah setelah Myanmar mundur karena
ditekan AS dan UE
|
|||
3 Ditunda dari tanggal sebelumnya 12-17 Desember
2008 akibat krisis politik Thailand 2008. Pertemuan pada Maret kemudian dibatalkan akibat aksi unjuk rasa di
lokasi pertemuan.
|
Konferensi Tingkat Tinggi Tak Resmi ASEAN
|
|||
|
Tanggal
|
Negara
|
Tuan rumah
|
1
|
30 November 1996
|
||
2
|
14-16 Desember 1997
|
||
3
|
27-28 November 1999
|
||
4
|
22-25 November 2000
|
||
Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa ASEAN
|
|||
|
Tanggal
|
Negara
|
Tuan rumah
|
![]() |
6 Januari 2005
|
Hasil Dari KTT Resmi ASEAN
KTT ke-1
·
Deklarasi Kerukunan ASEAN; Perjanjian
Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC); serta Persetujuan
Pembentukan Sekretariat ASEAN.
KTT ke-2
·
Pencetusan Bali Concord 1.
KTT ke-3
·
Mengesahkan kembali prinsip-prinsip dasar ASEAN.
·
Solidaritas
kerjasama ASEAN dalam segala bidang.
·
Melibatkan
masyarakat di negara-negara anggota ASEAN dengan memperbesar peranan swasta
dalam kerjasama ASEAN.
·
Usaha bersama dalam menjaga keamanan stabilitas
dan pertumbuhan kawasan ASEAN.
KTT ke-4
·
ASEAN dibentuk Dewan ASEAN Free Trade Area
(AFTA) untuk mengawasi, melaksanakan koordinasi.
·
Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan Skema
Tarif Preferensi Efektif Bersama (Common Effective Preferential Tariff/CEPT)
menuju Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN.
KTT ke-5
·
Membicarakan upaya memasukan Kamboja, Laos,
Vietnam menjadi anggota serta memperkuat identitas ASEAN.
KTT ke-6
·
Pemimpin ASEAN menetapkan Statement of Bold Measures yang juga berisikan komitmen mereka
terhadap AFTA dan kesepakatan untuk mempercepat pemberlakuan AFTA dari tahun
2003 menjadi tahun 2002 bagi enam negara penandatangan skema CEPT, yaitu Brunei
Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.
KTT ke-7
·
Mengeluarkan deklarasi HIV/AIDS.
·
Mengeluarkan
deklarasi Terorisme, karena menyangkut serangan terorisme pada gedung WTC di
Amerika.
KTT ke-8
·
Pengeluaran
deklarasi Terorisme, bagaimana cara-cara pencegahan.
·
Pengesahan ASEAN Tourism Agreement.
KTT ke-9
·
Pencetusan Bali Concord II yang akan
dideklarasikan itu berisi tiga konsep komunitas ASEAN yang terdiri dari tiga
pilar, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) dan
Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASSC).
KTT ke-10
·
Program Aksi Vientiane (Vientiane Action
Program) yang diluluskan dalam konferensi tersebut menekankan perlunya
mempersempit kesenjangan perkembangan antara 10 negara anggota ASEAN,
memperluas hubungan kerja sama dengan para mitra untuk membangun sebuah
masyarakat ASEAN yang terbuka terhadap dunia luar dan penuh vitalitas pada
tahun 2020.
KTT ke-11
·
Perjanjian perdagangan jasa demi kerja sama
ekonomi yang komprehensif dengan Korea Selatan, memorandum of understanding
(MoU) pendirian ASEAN-Korea Center, dan dokumen hasil KTT Asia Timur yang
diberi label Deklarasi Singapura atas Perubahan Iklim, Energi, dan Lingkungan
Hidup.
KTT ke-12
·
Membahas masalah-masalah mengenai keamanan kawasan,
perundingan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), keamanan energi Asia Tenggara,
pencegahan dan pengendalian penyakit AIDS serta masalah nuklir Semenanjung
Korea.
KTT ke-13
·
Penandatanganan beberapa kesepakatan, antara
lain seperti perjanjian perdagangan dalam kerangka kerjasama ekonomi dan
penandatangan kerjasama ASEAN dengan Korea Center, menyepakati ASEAN Center.
KTT ke-14
·
Penandatanganan persetujuan pembentukan Kawasan
Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru
Hasil Dari
KTT Tidak Resmi ASEAN
KTT Tidak Resmi ke-1
·
Kesepakatan untuk menerima Kamboja, Laos, dan
Myanmar sebagai anggota penuh ASEAN secara bersamaan.
KTT Tidak Resmi ke-2
·
Sepakat untuk mencanangkan Visi ASEAN 2020 yang
mencakup seluruh aspek yang ingin dicapai bangsa-bangsa Asia Tengara dalam
memasuki abad 21, baik di bidang politik, ekonomi maupun sosial budaya.
KTT Tidak Resmi ke-3
·
Kesepakatan untuk mengembangkan kerja sama di
bidang pembangunan ekonomi, sosial, politik dan keamanan serta melanjutkan
reformasi struktural guna meningkatkan kerja sama untuk pertumbuhan ekonomi di
kawasan.
KTT Tidak Resmi ke-4
·
Sepakat untuk pembangunan proyek jalur kereta
api yang menghubungkan Singapura hingga Cina bahkan Eropa guna meningkatkan
arus wisatawan.
KTT Luar Biasa (Jakarta 6 Januari
2005)
·
Pembahasan bagaimana penanggulangan dan solusi
menghadapi Gempa atau Tsunami.
2.6.
STRUKTUR
ORGANISASI ASEAN
Untuk melaksanakan maksud dan tujuan ASEAN, maka dibentuklah struktur
organisasi ASEAN. Struktur organisasi ini antara sebelum dan sesudah KTT
I di Bali 1976 ada perbedaan.
a.
Sebelum KTT
I di Bali 1976 Struktur Organisasinya Sebagai Berikut.
(1) Sidang
Tahunan Para Menteri Luar Negeri (ASEAN Ministerial Meeting). Sidang Tahunan
ini merupakan sidang tertinggi yang diadakan setiap tahun secara bergilir di
negara anggota.
(2) Standing
committee, diketuai oleh Menteri Luar Negeri Tuan Rumah, tugasnya melanjutkan
pekerjaan ASEAN dalam jangka waktu di antara sidang-sidang tahunan para Menteri
Luar Negeri.
(3) Komisi-komisi
Tetap (Permanent Committee), yang beranggotakan tenaga ahli serta pejabat
pemerintah negara-negara anggota. Tugas utama komisi ini adalah memberikan
rekomendasi terhadap rencana program ASEAN dan melaksanakan program tersebut
setelah mendapat persetujuan dari Sidang Tahunan Para Menteri.
(4) Komisi-Komisi Khusus (Ad Hoc Committee), yakni
Komisi khusus di bentuk sesuai kebutuhan ASEAN.
(5) Sekretariat
Nasional ASEAN (National Secretariats), yang bertugas untuk mengkoordinasi pada
tahap nasional dalam melaksanakan keputusan-keputusan para menteri ASEAN dan mempersiapkan
agenda pertemuan Standing Comitte.
b.
Sesudah KTT
I di Bali 1976 Struktur Organisasinya Ada Perubahan, Sebagai Berikut.
(1) Pertemuan Para Kepala Pemerintahan ( Summit Meeting ).
(2) Sidang Tahunan Para Menteri Luar Negeri ASEAN.
(3) Sidang Para Menteri-Menteri Ekonomi.
(4) Sidang para Menteri lainnya (Non- Ekonomi).
(5) Standing Committee.
(6) Komite-Komite.
(2) Sidang Tahunan Para Menteri Luar Negeri ASEAN.
(3) Sidang Para Menteri-Menteri Ekonomi.
(4) Sidang para Menteri lainnya (Non- Ekonomi).
(5) Standing Committee.
(6) Komite-Komite.
2.7.
PERAN INDONESIA DI ORGANISASI ASEAN
Peranan Indonesia dalam ASEAN sangat besar di antaranya sebagai berikut.
a.
Indonesia
merupakan salah satu negara pemrakarsa berdirinya ASEAN pada tanggal 8 Agustus
1967.
b.
Indonesia
berusaha membantu pihak- pihak yang bersengketa untuk mencari penyelesaian
dalam masalah Indocina. Indonesia berpendapat bahwa penyelesaian Indochina
secara keseluruhan dan Vietnam Khususnya sangat penting dalam menciptakan
stabilisasi di kawasan Asia Tenggara. Pada tanggal 15 – 17 Mei 1970 di Jakarta
diselenggarakan konferensi untuk membahas penyelesaian pertikaian Kamboja.
Dengan demikian Indonesia telah berusaha menyumbangkan jasa-jasa baiknya untuk
mengurangi ketegangan- ketegangan dan konflik-konflik bersenjata di Asia
Tenggara.
c.
Indonesia
sebagai penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pertama ASEAN yang
berlangsung di Denpasar, Bali pada tanggal 23 – 24 Februari 1976.
d.
Pada tanggal
7 Juni 1976 Indonesia pernah ditunjuk sebagai tempat kedudukan Sekretariat
Tetap ASEAN dan sekaligus ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal Pertama adalah
Letjen. H.R. Dharsono yang kemudian digantikan oleh Umarjadi Njotowijono.
BAB III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
ASEAN (Association of
South East Asian
Nation) merupakan organisasi
regional di kawasan Asia
Tenggara. ASEAN didirikan oleh
bangsa-bangsa Asia Tenggara
atas dasar persamaan
nasib dan kepentingan
bersama. Lima negara yang
sepakat menjadi pelopor
membentuk ASEAN adalah
Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura
dan Filipina. Organisasi ini
didirikan pada tanggal
8 Agustus 1967
di Bangkok, Thailand dan
melalui penandatanganan Deklarasi
Bangkok oleh Menteri Luar
Negeri Filiphina,
Indonesia,Thailand, Malaysia, dan
Singapura.
Pada awalnya,
negara-negara anggota ASEAN
hanya berjumlah lima, namun
beberapa tahun setelah
berdirinya ASEAN, lima negara
lainnya bergabung ke
dalam Anggota ASEAN
secara bertahap. Tujuan didirikannya
ASEAN adalah untuk
meningkatkan kerja sama
di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik, serta mewujudkan
ketertiban dan perdamaian di
kawasan Asia Tenggara.
3.2.
SARAN
Negara kita, Indonesia merupakan
salah satu anggota
ASEAN. Untuk itu, kita harus
membantu mewujudkan cita-cita
atau tujuan dari
ASEAN itu sendiri. Karena bagaimanapun, tujuan tersebut
merupakan keinginan dari
bangsa kita sendiri.
Selain itu, sebagai
negara anggota ASEAN
yang terbesar, kita harus
lebih menunjukan patisipatif
kita dalam mewujudkan
tujuan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
3.
4.
Di
browsing dari internet pada tanggal 17 Februari 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar