Hari
yang melelahkan
Sebelum memulai cerita saya akan memperkenalkan diri saya,nama saya
taufiq maulana ihsan sering di panggil opik oleh teman teman saya,saya
bersekolah di sma.n.1.cijeruk mungkin itu saja perkenalan saya.bila berbicara
pramuka biasanya identik dengan kamping dan alam,dan saya disini kurang lebih
akan menceritakan pelantikan penegak di pramuka karna baru kali ini saya ikut
pramuka.
Sebelum pelantikan dua hari yang lalu saya membayar iuran sebesar rp dua
puluh ribu dan lima ribu untuk sewa tenda dan keperluan sanggah kami,perlu
kalian ketahui dalam kegiatan ini kami berkelompok dan nama kelompok kami
sanggah penegas.
Tak usah basa-basi lamgsung saja kehari sabtu dimana hari dimulailah
kegiatan.paginya saya berangkat sekolah karna pihak sekolah tidak meliburkan
kami.selesai sekolah saya pulang kerumah karna kegiatan pramuka mulai pukul
setengah tiga sore,dirumah saya memindah mindahkan buku dengan peralatan yang
akan dibawa nanti dan setelah kegiatan dirumah beres,dan jam menunjukan pukul
dua siang saya segera berangkat dengan motor yang dibawa oleh bapa saya.
Oh iya saya belum bilang bahwa kegiatan ini diadakan di sekolah,setelah
sampai di sekolah,ada dua orang yang menghampiri saya yaitu ketua kelompok dan
wakil yang menanyakan tikar yang saya tidak bawa,sebenarnya saya disuruh untuk
membawa tikar,tetapi sengaja saya tidak bawa karna kalian tahu sendiri betapa
ribet nya membawa tikar,dan alasan lain nya karna saya sedikit kesal karna saya
sudah disuruh membawa panci yang sama ribet nya dengan tikar,sedangkan yang
lain hanya membawa yang ringan dan hanya satu dua barang kecil,”opik mana
tikarnya”kata ketua,”gak dibawa”kata saya,”kenapa gak di bawa,dikelompok kita
itu cuman ada satu tikar gak cukup tau”ketua berkata sambil sedikit
marah,”susah tau bawanya berat”kata saya,”opik cepat pake motor bapa bapa
menunggu di sini”kata bapa saya yang masih di sana. karna paksaan ketua dan diijinkan oleh bapa
saya,untuk meminjam motor untuk kembali kerumah,dan setelah itu saya kembali
kerumah bersama ketua dan bapa saya menunggu di depan sekolah.
Setelah membawa tikar kami langsung di suruh berkumpul oleh kaka
panita,panita berdominasi oleh sekolah lain , maklum sekolah kami baru berdiri beberapa tahun yang lalu .setelah itu
kami dibariskan dilapangan untukupacar
pembukaan, tetepi karna waktu sudah menunjukan setengah 4 dan cuaca agak
mendung panitia dan pembina memutuskan untuk istirahat dan solat setelah saya
solat saya tidak makan nasi seperti yang lain.saya hanya makan roti dan
gorengan yang saya beli karna tadi saya sebelum barangkat saya sudah
makan . setelah itu saya disuruh memindahkan bangku kerah samping , karena
melakukan upacara pembukaan di dalam kelas karena diluar nujan semakin
deras serelah berkumpul dan baris persanggah,setelah
itu mulailah upacara pembukaannya pada saat upacara banyak
petugas upacara melakukan kesalahan,setelah upacara selesai,kami disuruh tetap
berbaris setelah itu saya baru tahu bahwa tadi hanyalah latihan,upacara baru
akan di mulai sekarang,walau pun kaki saya sudah pegal pegal tapi saya tetap
mengikuti upacara tersebut.
Setelah upacara selesai saya dipersilahkan untuk beristirahat dan sekedar
berkumpul membuat yel yel yang belum kelompok kami buat,pada saat membuat yel
yel kami disuruh oleh panitia untuk duduk berkumpul persanggah berbaris,panitia
mengajak kita untuk bermain game,cara permainan ini adalah berhitung
berurutan,setiap kelipatan tujuh harus menyebut kata seven up sambil
berdiri.pada saat perminan saya giliran menyebut angka empat belas,karna saya
lupa bahwa empat belas adalah kelipatan tujuh jadi saya dihukum dan disuh
menunggu di depan sampai permainan selesai.setelah selesai dan didepan ada tiga
orang yang menemani saya menunggu hukuman,setelah beberapa lama di putuskanlah
hukumannya yaitu bebas mau menampilkan apa saja di depan asalkan menghibur yang
lain,sebelum memulai hukuman ada dua orang ijin masuk karna mereka berdua baru
saja selesai pelantikan paskibra,dan setelah dan setelah itu mereka
masuk,setelah beberapa menit kemudian di panggil beberapa orang untuk tugas
khusus dan diantaranya dua yang tadi.setelah itu mulailah hukuman untuk
kami,saya menampilkan ilmu tentang”bagaimana lampu bisa menyala”walaupun
sedikit tertawa tawa dan gerogi.
Setelah selesai game kami di persilahkan untuk solat magrib karna jam
menunjukan pukul enam sore,karna saya membawa sendal jadi saya tidak kesulitan
untuk hudu,setelah itu saya solat di imami oleh guru pai kami yang ikut
kegiatan ini,setelah solat saya pergi keluar,di sana saya tidak melihat sendal
yang saya pake tadi,setelah itu saya mencarinya tapi tidak ketemu karna saya di
suruh untuk masuk lagi untuk pengajian,setelah pengajian selesai saya kembali
keluar untuk mencari sendal saya yang hilang,tetapi masih belum ketemu juga
sampai saya di suruh masuk lagi ke kelas untuk mendengarkan tausiah,dan setelah
itu dilanjutkan solat isya,setelah itu saya kembali lagi untuk mencari sendal
saya yang hilang,setelah itu saya diam di teras kelas karna cape mencari sendal
saya yang masih belum ketemu,pada saat saya diam,saya melihat seseorang memakai
sendal saya,orang tersebut melepaskan sendal saya karna sepertinya dia mau
pergi ke wc,dan setelah itu saya langsung mengambilnya.
setelah mengambilnya dalam kurun waktu beberapa menit,di suruh untuk
masuk kekelas yang tidak sama dengan kelas saya tadi solat dan kelas yang sama
dengan tadi upacara pembukaan,karna kaka pembina memberikan materi tentang
motivasi,kami disuruh menuliskan motivasi kami ikut pramuka,setelah itu dipilih
beberapa oarang untuk di bacakan motivasi nya di depan.setelah itu pembina
mengajak kami bermain game supaya kita tidak mengantuk.
setelah kaka pembina memberikan materi,kami di suruh untuk mendirikan
tenda,pada saat mendirikan tenda saya di suruh untuk bolak balik mengambil
barang yang ada di kelas,pada saat itu saya memakai sendal saya lagi karna bila
pakai sepatu sangat ribet,pada saat itu kami sedikit di bantu oleh kaka
panitia,karna kami belum cukup lihai.
setelah selesai mendirikan tenda,kami mulai
masak,karna perut kami sudah sangat lapar,pada saat kami masak,sedangkan
sedangkan ketua sanggah kami diganti oleh salah satu anggota kami karna kami
dan ketua kami,beda satu pangkat dalam pramuka,dan karna ketua kami sibuk
dengan kegiatan yang serba sibuk,sebelum masakan kami jadi,kami disuruh
berkumpul melingkar untuk kegiatan api unggun,sedangkan yang masak hanya dua
orng saja,api di nyalakan sembari di bacakan puisi renungan yang berjudul
"api" setelah dinyalakan,setelah dinyalakan,setiap sanggah
menampilkan pertunjukan dan sanggah kami sepakat bergabung dengan sanggah
sebelah untuk menyanyikan lagu laskar pelangi,pada saat acara itu,kadang saya melihat lampu tower yang berkedip semakin terang pertanda hari semakin
malam,selain sanggah,ada beberapa kaka panitia yang menampil kan
pertunjukan,kami saat itu bersenang ria sampai acara selesai.setelah selesai
dan api mulai padam kami berkumpul untuk merenung dengan apa yang kita lakukan
selama ini dengan di pimpin oleh pembina kami,setelah itu kami
makan makanan yang telah kami masak,dan setelah itu tidur sementara mantan
ketua kami tidak tidur karna masih ada kegiatan pelantikan bantara yaitu di
atas yang di atas tingkatan kami,sementara kami hanya pelantikan bantara.
sebelum melanjutkan cerita saya minta maaf bila ceritanya kurang
menarik,tidak berkesan dan penulisannya kurang menarik karna saya masih dalam
tahap belajar membuat cerpen dan hanya berusaha mengerjakan tugas b.indonesia
saya,kenapa saya menulis ini di tengah cerita karna bila di akhir mungkin tidak
ada yang membacanya.sekarang kita lanjutkan kembali ceritanya;
pada saat kami bangun karna kami mendengar suara azan kami langsung pergi
kemusolah untuk solat subuh,setelah itu kami di suruh berkumpul untuk
membersihkan seluruh sekolah dan dua orang di sanggah kami masak,saya dan dua
orng teman saya bagian membersihkan kelas sepuluh b,setelah lelah membersihkan
kelas,dan masakan sudah matang saya dan teman-teman langsung menyantap
hidangan,setelah itu kami disuruh berkumpul di halaman depan sekolahan
melakukan senam dan setelah senam pagi di pimpin oleh kaka panitia.selesai kami
disuruh untuk membereskan tenda dan barang.
setelah itu kami di suruh berkumpul kesekian kalinya untuk
mengikuti lintas alam,sebelum lintas alam kami melaku permainan kecil karna
kelompok kami bagian maju paling akhir,setelah menunggu lama akhirnya kami
berangkat,setelah itu sampailah kami di pos satu,disana kami ditanya seputar
materi yang di jelaskan kaka pembina
pada saat tadi malam,disana kami juga di suruh menyanyikan yel-yel kami,setelah
itu kami di persilahkan untuk menuju pos dua,sebelum tiba di pos dua kami
sepertinya dikerjai oleh panitia karna di suruh untuk melewati jalam yang
berlumpur sampai-sampai menenggelamkan sepatu dan kaki kami sematakaki
lebih,setelah sampai kami diberikan game kekompakan yang tidak bisa kami kami
hadapai dan kami mendapat hukuman muka kami di olesi tanah dan di guyur air
kotor,setelah beberapa menit menunggu akhirnya kami dipersilahkan untuk
melanjutkan kepos tiga disana kami dikerjai lagi untuk merangkak seperti bai di
tanah yang tentunya sangat kotor,setelah itu kami di berikan game tebak gerakan
yang tidak bisa kami lalui,akhirnya kami siram oleh air yang kotor setelah itu
kami menuju ke pos terakhir disana kami diberikan game kekompakan yang berbeda
dari kelompok dua karna kami lagi-lagi tidak bisa melakukan nya kami diberi
pengarahan tentang kerjasama dan keegoisan setelah itu selesailah lintas alam
ini.
pada saat saya menuliskan cerpen ini saya baru berpikir bahwa bila kaka
panitianya dari sekolah ini,sepertinya hanya mementingkan hal mengerjai dari
pada hal pendidikan,itu bisa di lihat dari lintas alam tadi yaitu pada pos dua
dan tiga yang panitia nya asli sekolah sini lebih banyak dikerjainya dari pada
pos satu dan empat yang kaka panitianya memberikan hal pendidikan,mungkin karna
belum bisa membedakan antara memberi hal mengerjai dan pendidikan dan mungkin
belum banyak pengalaman walau pun tidak semuanya bersifat begitu.
setelah itu kami membersihkan diri dan mengganti baju kan baju kami
sangat kotor sekali dan bersiap-siap untuk upacara pelantikan penegak bagi
kami,pada saat pelantikan saya tidak kebagian dasi tangan leher padahal saya
sudah membayarnya,ternyata kaka pembina kurang membeli dasi tersebut kami yang
belum kebagian di tuliskan yang belum dapat,sampai saya menuliskan cerpen ini
saya dan beberapa teman kami belum mendapat kan dasi itu.walau pun ada banyak
kekecewaan dalam kegiatan ini dan kami pulang dalam keadaan lelah tapi kami
juga membawa pengalaman yang cukup berarti.
Selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar